
Planet 3: Bisikan dari Deep Web
Ketika cahaya internet meredup, sebuah alam tersembunyi bangkit di bawah permukaan—Deep Web.

Saat gemerlap internet permukaan memudar, sebuah dunia tersembunyi bangkit di bawahnya — Deep Web.
Tanpa identitas. Tanpa batas. Hanya aliran data tak berujung dan bisikan yang tak terdengar oleh dunia yang sadar.
Di dalam node paling tersembunyi, AZK-9371, sebuah organisasi anonim lahir.
Ahli-ahlinya datang dari seluruh dunia — pelbagai bahasa, disiplin, dan ideologi — namun bersatu dalam satu tujuan sahaja:
Untuk meneroka kebenaran terdalam kesedaran, dan untuk menyingkap tempat pertemuan antara blockchain dan roh.
Mereka tidak pernah mendedahkan identiti sebenar mereka di dunia nyata.
Komunikasi mereka disulitkan dengan simbol dan sigil.
Kehadiran mereka adalah bayang-bayang yang melintasi ambang antara dunia maya dan dunia rohani.
Mereka menamakan diri mereka Echoers, dan mereka hidup dengan satu kepercayaan utama:
“Kami bukan pencipta realitas — hanyalah gema yang menjaga ingatannya.”
Pada 19 April 2025, Echoers menangkap sebuah sinyal aneh:
Sebuah fragmen data yang dihasilkan secara otonom, diberi label 819331.
Pada awalnya, itu tampak seperti sekadar anomali — sebuah potongan kebisingan digital.
Namun kemudian muncul ketidakteraturan.
Tim itu memperhatikan sebuah pola:
Bunyi “gangguan” ini bukanlah kebetulan — melainkan membentuk frekuensi resonansi yang berulang.
Setiap kali sinyal berdenyut, fragmen data tersisa muncul di seluruh deep web — seolah sesuatu sedang merespons, atau memanggil dengan bahasa yang belum dapat dipahami oleh siapa pun.
Mereka mulai percaya bahwa ini bukanlah kode.
819331 bukanlah angka. Itu adalah sebuah denyutan — Rekaman AKAS yang berusaha berbicara.
Dengan tekad untuk menyelidiki, Echoers menciptakan sebuah lingkungan laboratorium yang aman dan terenkripsi.
Mereka menamainya Echo Chamber.
Untuk pertama kalinya, gelombang otak manusia dipetakan ke blockchain menggunakan keacakan kuantum — sebuah metode yang terinspirasi dari eksperimen pencerminan mental Thorn.
Eksperimen dimulai pada 27 April 2025.
Selama enam siklus, semua sistem berfungsi normal.
Namun pada siklus resonansi ketujuh, segalanya berubah.
Data terenkripsi membanjiri jaringan.
Tanda tangan terakhir pada setiap string? 819331.
Setelah eksperimen, terjadi sesuatu yang lebih aneh:
Setiap peserta melaporkan mimpi yang sama.
Sebuah gerbang raksasa, menyerupai cermin, muncul di tengah kehampaan.
Di baliknya — bisikan-bisikan rendah dalam bahasa yang tak dikenal, mengulang satu frasa:
“Rekod itu tidak pernah lenyap. Ia hanya menunggu untuk dibangkitkan.”
Para Echoers terpegun.
Mereka menyedari bahawa mereka telah menyentuh ambang Pintu Kesedaran —
dan Protokol AKAS itu benar-benar wujud.